Qs Al baqarah ayat 269
يُؤۡتِي ٱلۡحِكۡمَةَ مَن
يَشَآءُۚ وَمَن يُؤۡتَ ٱلۡحِكۡمَةَ فَقَدۡ أُوتِيَ خَيۡرٗا كَثِيرٗاۗ وَمَا
يَذَّكَّرُ إِلَّآ أُوْلُواْ ٱلۡأَلۡبَٰبِ ٢٦٩
269. Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam
tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan
barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia
yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil
pelajaran (dari firman Allah)
Qs
An Nahl ayat 125
ٱدۡعُ إِلَىٰ سَبِيلِ
رَبِّكَ بِٱلۡحِكۡمَةِ وَٱلۡمَوۡعِظَةِ ٱلۡحَسَنَةِۖ وَجَٰدِلۡهُم بِٱلَّتِي هِيَ
أَحۡسَنُۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعۡلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ وَهُوَ
أَعۡلَمُ بِٱلۡمُهۡتَدِينَ ١٢٥
125. Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya
dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk
Qs
Shaad ayat 27
وَمَا خَلَقۡنَا ٱلسَّمَآءَ
وَٱلۡأَرۡضَ وَمَا بَيۡنَهُمَا بَٰطِلٗاۚ ذَٰلِكَ ظَنُّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْۚ
فَوَيۡلٞ لِّلَّذِينَ كَفَرُواْ مِنَ ٱلنَّارِ ٢٧
27. Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada
antara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang
kafir, maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka
Ad
Darimi 289 kitab Almukadimah
أَخْبَرَنَا يُوسُفُ بْنُ
مُوسَى أَخْبَرَنَا أَبُو عَامِرٍ حَدَّثَنَا قُرَّةُ بْنُ خَالِدٍ عَنْ عَوْنِ
بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ نِعْمَ الْمَجْلِسُ مَجْلِسٌ
يُنْشَرُ فِيهِ الْحِكْمَةُ وَتُرْجَى فِيهِ الرَّحْمَةُ
Telah mengabarkan kepada kami Yusuf bin Musa telah
mengabarkan kepada kami Abu 'Amir telah mengabarkan kepada kami Qurrah bin
Khalid dari 'Aun bin Abdullah ia berkata: " Abdullah telah berkata:
'Sebaik-baik suatu majlis adalah majlis yang dipenuhi hikmah serta diharapkan
rahmat Allah turun' ".
Qs Al Imran ayat 79
مَا كَانَ لِبَشَرٍ أَن
يُؤۡتِيَهُ ٱللَّهُ ٱلۡكِتَٰبَ وَٱلۡحُكۡمَ وَٱلنُّبُوَّةَ ثُمَّ يَقُولَ
لِلنَّاسِ كُونُواْ عِبَادٗا لِّي مِن دُونِ ٱللَّهِ وَلَٰكِن كُونُواْ
رَبَّٰنِيِّۧنَ بِمَا كُنتُمۡ تُعَلِّمُونَ ٱلۡكِتَٰبَ وَبِمَا كُنتُمۡ
تَدۡرُسُونَ ٧٩
79. Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan
kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia:
"Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah".
Akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani,
karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap
mempelajarinya
Qs Al Imran ayat 81
وَإِذۡ أَخَذَ ٱللَّهُ
مِيثَٰقَ ٱلنَّبِيِّۧنَ لَمَآ ءَاتَيۡتُكُم مِّن كِتَٰبٖ وَحِكۡمَةٖ ثُمَّ
جَآءَكُمۡ رَسُولٞ مُّصَدِّقٞ لِّمَا مَعَكُمۡ لَتُؤۡمِنُنَّ بِهِۦ
وَلَتَنصُرُنَّهُۥۚ قَالَ ءَأَقۡرَرۡتُمۡ وَأَخَذۡتُمۡ عَلَىٰ ذَٰلِكُمۡ إِصۡرِيۖ
قَالُوٓاْ أَقۡرَرۡنَاۚ قَالَ فَٱشۡهَدُواْ وَأَنَا۠ مَعَكُم مِّنَ ٱلشَّٰهِدِينَ
٨١
81. Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para
nabi: "Sungguh, apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah
kemudian datang kepadamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada padamu,
niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya".
Allah berfirman: "Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap
yang demikian itu?" Mereka menjawab: "Kami mengakui". Allah
berfirman: "Kalau begitu saksikanlah (hai para nabi) dan Aku menjadi saksi
(pula) bersama kamu"
Qs
az Zukhruf ayat 4
وَإِنَّهُۥ فِيٓ أُمِّ ٱلۡكِتَٰبِ
لَدَيۡنَا لَعَلِيٌّ حَكِيمٌ ٤
4. Dan sesungguhnya Al Quran itu dalam induk Al Kitab (Lauh
Mahfuzh) di sisi Kami, adalah benar-benar tinggi (nilainya) dan amat banyak mengandung
hikmah
Qs
Ad Dukhaan ayat 1-6
حمٓ ١ وَٱلۡكِتَٰبِ ٱلۡمُبِينِ ٢ إِنَّآ أَنزَلۡنَٰهُ فِي لَيۡلَةٖ
مُّبَٰرَكَةٍۚ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِينَ ٣
فِيهَا يُفۡرَقُ كُلُّ أَمۡرٍ حَكِيمٍ ٤ أَمۡرٗا مِّنۡ عِندِنَآۚ إِنَّا
كُنَّا مُرۡسِلِينَ ٥ رَحۡمَةٗ مِّن رَّبِّكَۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡعَلِيمُ
٦
1. Haa miim
2.
Demi Kitab (Al Quran) yang menjelaskan
3.
sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan
sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan
4.
Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah
5.
(yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Yang
mengutus rasul-rasul
6.
sebagai rahmat dari Tuhanmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui
Qs
Al Ankabut ayat 49
بَلۡ هُوَ ءَايَٰتُۢ
بَيِّنَٰتٞ فِي صُدُورِ ٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَۚ وَمَا يَجۡحَدُ بَِٔايَٰتِنَآ
إِلَّا ٱلظَّٰلِمُونَ ٤٩
49. Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di
dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari
ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim
Ad
Darimi 267 kitab Almukadimah
أَخْبَرَنَا
الْحَسَنُ بْنُ عَرَفَةَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ الْحَسَنِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ
إِبْرَاهِيمَ قَالَ مَنْ ابْتَغَى شَيْئًا مِنْ الْعِلْمِ يَبْتَغِي بِهِ وَجْهَ
اللَّهِ آتَاهُ اللَّهُ مِنْهُ مَا يَكْفِيهِ
Telah mengabarkan kepada kami Al Hasan bin Arafah
telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al Hasan bin 'Amr dari Ibrahim ia
berkata: "Barang siapa yang mencari ilmu dengan tujuan mengharapkan
dengannya wajah Allah, akan mencukupi kebutuhannya".
Qs
Al Qiyamah ayat 16-17
لَا
تُحَرِّكۡ بِهِۦ لِسَانَكَ لِتَعۡجَلَ بِهِۦٓ ١٦ إِنَّ عَلَيۡنَا جَمۡعَهُۥ
وَقُرۡءَانَهُۥ ١٧
16. Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Quran
karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya
17.
Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu
pandai) membacanya
I.
UUTUUL ILMI ( ORANG YANG BERI ILMU )
Qs
Al Ankabut ayat 49
بَلۡ هُوَ ءَايَٰتُۢ
بَيِّنَٰتٞ فِي صُدُورِ ٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَۚ وَمَا يَجۡحَدُ بَِٔايَٰتِنَآ
إِلَّا ٱلظَّٰلِمُونَ ٤٩
49. Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di
dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari
ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim
Tarmidji
bab 3657 Kitab Al Manaqib
حَدَّثَنَا
إِسْمَعِيلُ بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُمَرَ بْنِ الرُّومِيِّ
حَدَّثَنَا شَرِيكٌ عَنْ سَلَمَةَ بْنِ كُهَيْلٍ عَنْ سُوَيْدِ بْنِ غَفَلَةَ عَنْ
الصُّنَابِحِيِّ عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَا دَارُ الْحِكْمَةِ وَعَلِيٌّ بَابُهَا
قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ مُنْكَرٌ وَرَوَى بَعْضُهُمْ هَذَا
الْحَدِيثَ عَنْ شَرِيكٍ وَلَمْ يَذْكُرُوا فِيهِ عَنْ الصُّنَابِحِيِّ وَلَا
نَعْرِفُ هَذَا الْحَدِيثَ عَنْ وَاحِدٍ مِنْ الثِّقَاتِ عَنْ شَرِيكٍ وَفِي
الْبَاب عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ
Telah menceritakan kepada kami isma'il bin Musa telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Umar bin Ar Rumi telah menceritakan
kepada kami Syarik dari Salamah bin Kuhail dari Suwaid bin Ghaflah dari Ash
Shunabihi dari Ali radliallahu 'anhu dia berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "aku adalah pemilik Hikmah sedangkan Ali adalah
pintunya." Abu Isa berkata; "Hadits ini adalah hadits gharib munkar,
sebagian mereka (ahli hadits) meriwayatkan hadits ini dari Syarik, dan mereka
tidak menyebutkan dari Ash Shunabihi, kami juga tidak mengetahui hadits ini
dari seorang pun yang tsiqah dari Syarik, dan dalam bab ini ada juga riwayat
dari Ibnu Abbas."
Ad
Darimi bab 3193 kitab Fadhoilul Qur’an
حَدَّثَنَا
عَمْرُو بْنُ عَاصِمٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ عَاصِمِ بْنِ
بَهْدَلَةَ عَنْ مُغِيثٍ عَنْ كَعْبٍ قَالَ عَلَيْكُمْ بِالْقُرْآنِ فَإِنَّهُ
فَهْمُ الْعَقْلِ وَنُورُ الْحِكْمَةِ وَيَنَابِيعُ الْعِلْمِ وَأَحْدَثُ
الْكُتُبِ بِالرَّحْمَنِ عَهْدًا وَقَالَ فِي التَّوْرَاةِ يَا مُحَمَّدُ إِنِّي
مُنَزِّلٌ عَلَيْكَ تَوْرَاةً حَدِيثَةً تَفْتَحُ فِيهَا أَعْيُنًا عُمْيًا
وَآذَانًا صُمًّا وَقُلُوبًا غُلْفًا
Telah menceritakan kepada kami Amru bin 'Ashim telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari 'Ashim bin Bahdalah dari
Mughits dari Ka'b ia berkata, "Hendaklah kalian mempelajari Al Qur'an,
karena ia adalah pemahaman akal, cahaya hikmah, sumber ilmu dan kitab yang
paling baru dari Allah sebagai perjanjian." Ka'b melanjutkan, "Di
dalam Taurat termaktub: 'Hai Muhammad, sesungguhnya Aku menurunkan kepadamu
Taurat yang baru, yang akan membuka mata yang buta, telinga yang tuli dan hati
yang tertutup'."
Qs
Al Qashash ayat 80
وَقَالَ ٱلَّذِينَ أُوتُواْ
ٱلۡعِلۡمَ وَيۡلَكُمۡ ثَوَابُ ٱللَّهِ خَيۡرٞ لِّمَنۡ ءَامَنَ وَعَمِلَ صَٰلِحٗاۚ
وَلَا يُلَقَّىٰهَآ إِلَّا ٱلصَّٰبِرُونَ ٨٠
80. Berkatalah orang-orang yang dianugerahi
ilmu: "Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik
bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala
itu, kecuali oleh orang-orang yang sabar"
Qs
Ar Rum ayat 56
وَقَالَ ٱلَّذِينَ أُوتُواْ
ٱلۡعِلۡمَ وَٱلۡإِيمَٰنَ لَقَدۡ لَبِثۡتُمۡ فِي كِتَٰبِ ٱللَّهِ إِلَىٰ يَوۡمِ ٱلۡبَعۡثِۖ
فَهَٰذَا يَوۡمُ ٱلۡبَعۡثِ وَلَٰكِنَّكُمۡ كُنتُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ ٥٦
56. Dan berkata orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan dan keimanan (kepada orang-orang yang kafir):
"Sesungguhnya kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah,
sampai hari berbangkit; maka inilah hari berbangkit itu akan tetapi kamu selalu
tidak meyakini(nya)"
Qs
Saba’ ayat 6
وَيَرَى ٱلَّذِينَ أُوتُواْ
ٱلۡعِلۡمَ ٱلَّذِيٓ أُنزِلَ إِلَيۡكَ مِن رَّبِّكَ هُوَ ٱلۡحَقَّ وَيَهۡدِيٓ
إِلَىٰ صِرَٰطِ ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡحَمِيدِ ٦
6. Dan orang-orang yang diberi ilmu (Ahli
Kitab) berpendapat bahwa wahyu yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itulah
yang benar dan menunjuki (manusia) kepada jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi
Maha Terpuji
II. ILMU YANG BERMANFAAT
Hr
Muslim bab 3084 kita washyiat
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ
أَيُّوبَ وَقُتَيْبَةُ يَعْنِي ابْنَ سَعِيدٍ وَابْنُ حُجْرٍ قَالُوا حَدَّثَنَا
إِسْمَعِيلُ هُوَ ابْنُ جَعْفَرٍ عَنْ الْعَلَاءِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا
مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ
صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan
Qutaibah -yaitu Ibnu Sa'id- dan Ibnu Hujr mereka berkata; telah menceritakan
kepada kami Isma'il -yaitu Ibnu Ja'far- dari Al 'Ala' dari Ayahnya dari Abu
Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila
salah seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah segala amalannya
kecuali tiga perkara; sedekah jariyah, ilmu yang bermanfa'at baginya dan anak
shalih yang selalu mendoakannya."
Tarmidzi
ahkam bab 1297
حَدَّثَنَا
عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ أَخْبَرَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ الْعَلَاءِ بْنِ
عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا مَاتَ
الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ صَدَقَةٌ جَارِيَةٌ وَعِلْمٌ
يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٌ صَالِحٌ يَدْعُو لَهُ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ
حَسَنٌ صَحِيحٌ
Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr, telah
mengabarkan kepada kami Isma'il bin Ja'far dari Al 'Ala` bin Abdurrahman dari
ayahnya dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Jika seseorang meninggal dunia maka
terputuslah amalnya kecuali tiga hal; Sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan,
dan anak shalih yang mendoakannya." Abu Isa berkata; Hadits ini hasan
shahih.
Ad
Darimi Mukadimah bab 558
حَدَّثَنَا
مُوسَى بْنُ إِسْمَعِيلَ حَدَّثَنِي إِسْمَعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ الْمَدَنِيُّ عَنْ
الْعَلَاءِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ
انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ
صَدَقَةٍ تَجْرِي لَهُ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Telah mengabarkan kepada kami Musa bin Isma'il ia
berkata: telah menceritakan kepadaku Isma'il bin Ja'far Al Madani dari Al 'Ala`
bin Abdur rahman dari ayahnya dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi
sallallahu 'alaihi wa sallam, beliau beersabda: "Apabila manusia
meninggal, terputuslah seluruh amalannya, kecuali tiga hal: ilmu yang
bermanfaat, sedekah yang (pahalanya) mengalir, serta seorang anak shalih yang
selalu mendoakan kebaikan untuknya".
Hr
Mulsim bab 4899 kitab dzikir
حَدَّثَنَا
أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَإِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَمُحَمَّدُ بْنُ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُمَيْرٍ وَاللَّفْظُ لِابْنِ نُمَيْرٍ قَالَ إِسْحَقُ
أَخْبَرَنَا و قَالَ الْآخَرَانِ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ عَاصِمٍ عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْحَارِثِ وَعَنْ أَبِي عُثْمَانَ النَّهْدِيِّ عَنْ زَيْدِ
بْنِ أَرْقَمَ قَالَ لَا أَقُولُ لَكُمْ إِلَّا كَمَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ كَانَ يَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّي
أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَالْهَرَمِ
وَعَذَابِ الْقَبْرِ اللَّهُمَّ آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ
مَنْ زَكَّاهَا أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ
مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ
وَمِنْ دَعْوَةٍ لَا يُسْتَجَابُ لَهَ
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu
Syaibah dan Ishaq bin Ibrahim dan Muhammad bin 'Abdullah bin Numair -dan lafadh
ini milik Ibnu Numair- Ishaq berkata; Telah mengabarkan kepada kami, sedangkan yang
lainnya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Ashim dari
Abdullah bin Al Harits dan dari Abu Utsman An Nahdi dari Zaid bin Arqam dia
berkata; "Saya tidak akan mengatakan kepada kalian kecuali seperti apa
yang pernah diucapkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam doanya yang
berbunyi: "ALLOOHUMMA INNII A'UUDZU BIKA MINAL 'AJZI WAL KASALI, WAL JUBNI
WAL BUKHLI WAL HAROMI, WA'ADZAABIL QOBRI, ALLOOHUMMA AATI NAFSII TAQWAAHAA,
WAZAKKIHAA ANTA KHOIRU MAN ZAKKAAHAA, ANTA WALIYYUHAA WAMAULAAHAA, ALLOOHUMMA
INNII A'UUDZU BIKA MIN 'ILMIN LAA YANFA'U WAMIN QOLBIN LAA YAKHSYA'U WAMIN
NAFSIN LAA TASYBA'U WAMIN DA'WATIN LAA YUSTAJAABA LAHU' Ya Allah ya Tuhanku,
aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, ketakutan, kekikiran, kepikunan,
dan siksa kubur. Ya Allah ya Tuhanku, berikanlah ketakwaan kepada jiwaku,
sucikanlah ia, sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik Dzat yang dapat
mensucikannya, Engkaulah yang menguasai dan yang menjaganya. Ya Allah ya
Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak berguna,
hati yang tidak khusyu', diri yang tidak pernah puas, dan doa yang tidak
terkabulkan.'"
Tarmidzi
bab 3404
حَدَّثَنَا
أَبُو كُرَيْبٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ آدَمَ عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ عَيَّاشٍ
عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْحَارِثِ
عَنْ زُهَيْرِ بْنِ الْأَقْمَرِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ كَانَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّي
أَعُوذُ بِكَ مِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ وَمِنْ دُعَاءٍ لَا يُسْمَعُ وَمِنْ نَفْسٍ
لَا تَشْبَعُ وَمِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَؤُلَاءِ الْأَرْبَعِ
وَفِي الْبَاب عَنْ جَابِرٍ وَأَبِي هُرَيْرَةَ وَابْنِ مَسْعُودٍ قَالَ أَبُو
عِيسَى وَهَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ غَرِيبٌ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ مِنْ حَدِيثِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
عَمْرٍ
Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Adam dari Abu Bakr bin 'Ayyasy dari Al
A'masy dari 'Amr bin Murrah dari Abdullah bin Al Harits dari Zuhair bin Al
Aqmar dari Abdullah bin 'Amr ia berkata; Rasulullah shallallahu wa'alaihi wa
sallam mengucapkan: "ALLAAHUMMA INNII A'UUDZU BIKA MIN QALBIN LAA
YAKHSYA', WA MIN DU'AAIN LAA YUSMA' WA MIN NAFSIN LAA TASYBA' WA MIN 'ILMIN LAA
YANFA' WA, A'UUDZU BIKA MIN HAA"ULAA"IL ARBA' (Ya Allah, aku
berlindung kepadaMu dari hati yang tidak khusyu', dari doa yang tidak didengar,
dari jiwa yang tidak pernah merasa puas, dan dari ilmu yang tidak bermanfaat,
dan aku berlindung kepadaMu dari empat perkara tersebut). Dalam bab tersebut
terdapat riwayat dari Jabir, dan Abu Hurairah serta Ibnu Mas'ud. Abu Isa
berkata; hadits ini adalah hadits hasan shahih gharib dari jalur ini. Dari
hadits Abdullah bin 'Amr.
III.
LARANGAN MENYEMBUNYIKAN ILMU DAN HIKMAH BAGI ORANG YANG BERHAK
Tarmidzi
ahkam bab 2573 kitab ilmu
حَدَّثَنَا
أَحْمَدُ بْنُ بُدَيْلِ بْنِ قُرَيْشٍ الْيَامِيُّ الْكُوفِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ
اللَّهِ بْنُ نُمَيْرٍ عَنْ عُمَارَةَ بْنِ زَاذَانَ عَنْ عَلِيِّ بْنِ الْحَكَمِ
عَنْ عَطَاءٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ سُئِلَ عَنْ عِلْمٍ عَلِمَهُ ثُمَّ كَتَمَهُ أُلْجِمَ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِلِجَامٍ مِنْ نَارٍ وَفِي الْبَاب عَنْ جَابِرٍ وَعَبْدِ
اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ أَبُو عِيسَى حَدِيثُ أَبِي هُرَيْرَةَ حَدِيثٌ حَسَنٌ
Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Budail bin
Quraisy al Yamiyyu al Kufi telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Numair
dari Umarah bin Zadzan dari Ali bin al Hakam dari 'Atha' dari Abu Hurairah dia
berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa
ditanya tentang suatu ilmu yang dia ketahui kemudian dia menyembunyikannya,
maka dia akan dicambuk pada hari kiamat dengan cambuk dari neraka." Dan
pada bab tersebut juga diriwayatkan dari Jabir dan Abdullah bin 'Amru, Abu Isa
berkata; 'Hadits Abu Hurairah adalah hadits hasan.'
Bukhari
tafsir Al Qur’an bab 4435
حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي الضُّحَى
عَنْ مَسْرُوقٍ قَالَ دَخَلْنَا عَلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ يَا
أَيُّهَا النَّاسُ مَنْ عَلِمَ شَيْئًا فَلْيَقُلْ بِهِ وَمَنْ لَمْ يَعْلَمْ
فَلْيَقُلْ اللَّهُ أَعْلَمُ فَإِنَّ مِنْ الْعِلْمِ أَنْ يَقُولَ لِمَا لَا
يَعْلَمُ اللَّهُ أَعْلَمُ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لِنَبِيِّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ { قُلْ مَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ وَمَا
أَنَا مِنْ الْمُتَكَلِّفِينَ } وَسَأُحَدِّثُكُمْ عَنْ الدُّخَانِ إِنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعَا قُرَيْشًا إِلَى الْإِسْلَامِ
فَأَبْطَئُوا عَلَيْهِ فَقَالَ اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَيْهِمْ بِسَبْعٍ كَسَبْعِ
يُوسُفَ فَأَخَذَتْهُمْ سَنَةٌ فَحَصَّتْ كُلَّ شَيْءٍ حَتَّى أَكَلُوا
الْمَيْتَةَ وَالْجُلُودَ حَتَّى جَعَلَ الرَّجُلُ يَرَى بَيْنَهُ وَبَيْنَ
السَّمَاءِ دُخَانًا مِنْ الْجُوعِ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ { فَارْتَقِبْ
يَوْمَ تَأْتِي السَّمَاءُ بِدُخَانٍ مُبِينٍ يَغْشَى النَّاسَ هَذَا عَذَابٌ
أَلِيمٌ } قَالَ فَدَعَوْا { رَبَّنَا اكْشِفْ عَنَّا الْعَذَابَ إِنَّا
مُؤْمِنُونَ أَنَّى لَهُمْ الذِّكْرَى وَقَدْ جَاءَهُمْ رَسُولٌ مُبِينٌ ثُمَّ
تَوَلَّوْا عَنْهُ وَقَالُوا مُعَلَّمٌ مَجْنُونٌ إِنَّا كَاشِفُو الْعَذَابِ
قَلِيلًا إِنَّكُمْ عَائِدُونَ } أَفَيُكْشَفُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
قَالَ فَكُشِفَ ثُمَّ عَادُوا فِي كُفْرِهِمْ فَأَخَذَهُمْ اللَّهُ يَوْمَ بَدْرٍ
قَالَ اللَّهُ تَعَالَى { يَوْمَ نَبْطِشُ الْبَطْشَةَ الْكُبْرَى إِنَّا
مُنْتَقِمُونَ }
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id
Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Abu Dluha dari Masruq
dia berkata; Ketika aku menemui Abdullah bin Mas'ud, ia berkata; Barang siapa
yang mengetahui sesuatu hendaklah ia mengatakan apa yang diketahuinya. Dan
barang siapa yang tidak mengetahuinya maka hendaklah ia mengatakan Allah yang
Maha Tahu. Karena termasuk dari ilmu ketika ia tidak mengetahuinya, ia
mengatakan; 'Allah Maha tahu.' Allah Azza wa Jalla berfirman kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam: Katakanlah (hai Muhammad): "Aku tidak
meminta upah sedikitpun padamu atas da'wahku dan bukanlah aku termasuk
orang-orang yang mengada-adakan. (Shaad: 86). Dan Aku akan menyampaikan kepada
kalian tentang Kabut, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menyeru orang-orang Quraisy untuk memeluk Islam, namun menangguhkan untuk
menerimanya. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shallallahu 'alaihi
wasallam berdo'a: Ya Allah, tolonglah aku menghadapi mereka dengan mengirimkan
kepada mereka tujuh tahun kelaparan sebagaimana tujuh tahun Yusuf. Maka mereka
diserang tahun kelaparan hingga mereka makan bangkai dan kulit. Seseorang dari
mereka melihat ada kabut antara dia dengan langit kerena rasa laparnya. Allah
Azza Wa Jalla berfirman: Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang
nyata yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih. (Ad Dukhan: 10-11).
Abdullah berkata; maka mereka pun berdo'a: "Ya Tuhan kami, lenyapkanlah
dari kami azab itu. Sesungguhnya kami akan beriman." Bagaimanakah mereka
dapat menerima peringatan, padahal telah datang kepada mereka seorang rasul
yang memberi penjelasan, kemudian mereka berpaling daripadanya dan berkata:
"Dia adalah seorang yang menerima ajaran (dari orang lain) lagi pula
seorang yang gila Sesungguhnya (kalau) Kami akan melenyapkan siksaan itu agak
sedikit sesungguhnya kamu akan kembali (ingkar). (Ad Dukhan: 12-15). Apakah
Adzab mereka akan dihentikan pada hari kiamat. Ibnu Mas'ud berkata; Maka adzab
dihentikan, tetapi mereka kembali kepada kekufuran. Hingga Allah pun
menghancurkan mereka pada perang Badar sebagaimana firman-Nya: "(Ingatlah)
hari (ketika) Kami menghantam mereka dengan hantaman yang keras. Sesungguhnya
Kami adalah Pemberi balasan." (Ad Dukhan: 16).
Ibnu
Majah bab 236 kitab Al Mukaddimah
حَدَّثَنَا
أَحْمَدُ بْنُ عِيسَى الْمِصْرِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ عَنْ
يَحْيَى بْنِ أَيُّوبَ عَنْ سَهْلِ بْنِ مُعَاذِ بْنِ أَنَسٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ عَلَّمَ عِلْمًا فَلَهُ
أَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهِ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الْعَامِل
Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Isa Al Mishri
berkata, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahb dari Yahya bin Ayyub
dari Sahl bin Mu'adz bin Anas dari Bapaknya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Barangsiapa mengajarkan suatu ilmu, maka ia akan
mendapatkan pahala orang yang mengamalkannya, tanpa mengurangi pahala orang
yang mengamalkannya sedikitpun."
Ibnu
Majah bab 243 kitab Al Mukaddimah
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ الْحَارِثِ بْنِ رَاشِدٍ الْمِصْرِيُّ حَدَّثَنَا الْحَكَمُ بْنُ عَبْدَةَ
عَنْ أَبِي هَارُونَ الْعَبْدِيِّ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ عَنْ رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَيَأْتِيكُمْ أَقْوَامٌ
يَطْلُبُونَ الْعِلْمَ فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمْ فَقُولُوا لَهُمْ مَرْحَبًا
مَرْحَبًا بِوَصِيَّةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَاقْنُوهُمْ قُلْتُ لِلْحَكَمِ مَا اقْنُوهُمْ قَالَ عَلِّمُوهُمْ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Harits
bin Rasyid Al Mishri berkata, telah menceritakan kepada kami Al Hakam bin
'Abdah dari Abu Harun Al 'Abdi dari Abu Sa'id Al Khudlri dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Akan datang kepada kalian
orang-orang yang menuntut ilmu. Jika kalian melihat mereka maka ucapkanlah;
'selamat datang, selamat datang dengan wasiat Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam' dan cukupilah mereka." Aku bertanya kepada Al Hakam; "Apa
yang dimaksud dengan cukupilah?" ia menjawab; "Ajarilah."
Ad
Darimi Mukadimah bab 261 kitab Al Mukaddimah
أَخْبَرَنَا
عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ مَزْيَدٍ عَنْ أَوْفَى بْنِ
دَلْهَمٍ أَنَّهُ بَلَغَهُ عَنْ عَلِيٍّ قَالَ تَعَلَّمُوا الْعِلْمَ تُعْرَفُوا
بِهِ وَاعْمَلُوا بِهِ تَكُونُوا مِنْ أَهْلِهِ فَإِنَّهُ سَيَأْتِي بَعْدَ هَذَا
زَمَانٌ لَا يَعْرِفُ فِيهِ تِسْعَةُ عُشَرَائِهِمْ الْمَعْرُوفَ وَلَا يَنْجُو
مِنْهُ إِلَّا كُلُّ نُوَمَةٍ فَأُولَئِكَ أَئِمَّةُ الْهُدَى وَمَصَابِيحُ
الْعِلْمِ لَيْسُوا بِالْمَسَايِيحِ وَلَا الْمَذَايِيعِ الْبُذْرِ قَالَ أَبُو
مُحَمَّد نُوَمَةٌ غَافِلٌ عَنْ الشَّرِّ الْمَذَايِيعُ الْبُذْرِ كَثِيرُ
الْكَلَامِ
Telah mengabarkan kepada kami Utsman bin Umar
menceritakan kepada kami Umar bin Yazid dari Aufa bin Dahlan, bahwasanya telah
disampaikan kabar dari Ali radliallahu 'anhu ia berkata; " Pelajarilah
ilmu, kamu akan mengenalnya, dan amalkanlah ilmu kalian, kalian menjadi
ahlinya. Akan datang satu jaman yang ketika itu sembilan persepuluh kebaikan
sudah tidak dikenali lagi. Tidak ada yang selamat kecuali sekelompok kecil.
Mereka adalah para pemimpin yang tercerahkan dan menjadi cahaya ilmu, mereka
bukanlah orang yang selalu berbuat buruk dan mengadu domba, dan mereka juga
bukan orang yang hanya pandai bicara ".
IV.KEUTAMAAN
MAJLIS ILMU
Ibnu
Majah bab 225 kitab Al Mukaddimah
حَدَّثَنَا
بِشْرُ بْنُ هِلَالٍ الصَّوَّافُ حَدَّثَنَا دَاوُدُ بْنُ الزِّبْرِقَانِ عَنْ
بَكْرِ بْنِ خُنَيْسٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ زِيَادٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ يَزِيدَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ مِنْ بَعْضِ حُجَرِهِ فَدَخَلَ
الْمَسْجِدَ فَإِذَا هُوَ بِحَلْقَتَيْنِ إِحْدَاهُمَا يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ
وَيَدْعُونَ اللَّهَ وَالْأُخْرَى يَتَعَلَّمُونَ وَيُعَلِّمُونَ فَقَالَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلٌّ عَلَى خَيْرٍ هَؤُلَاءِ
يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ وَيَدْعُونَ اللَّهَ فَإِنْ شَاءَ أَعْطَاهُمْ وَإِنْ
شَاءَ مَنَعَهُمْ وَهَؤُلَاءِ يَتَعَلَّمُونَ وَإِنَّمَا بُعِثْتُ مُعَلِّمًا
فَجَلَسَ مَعَهُمْ
Telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Hilal Ash
Shawwafi berkata, telah menceritakan kepada kami Dawud bin Az Zibirqan dari
Bakr bin Khunais dari Abdurrahman bin Ziyad dari Abdullah bin Yazid dari
Abdullah bin 'Amru ia berkata; Pada suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam keluar dari salah satu kamarnya dan masuk ke dalam masjid. Lalu beliau
menjumpai dua halaqah, salah satunya sedang membaca Al Qur`an dan berdo'a
kepada Allah, sedang yang lainnya melakukan proses belajar mengajar. Maka Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Masing-masing berada di atas
kebaikan, mereka membaca Al Qur`an dan berdo`a kepada Allah, jika Allah
menghendaki maka akan memberinya dan jika tidak menghendakinya maka tidak akan
memberinya. Dan mereka sedang belajar, sementara diriku di utus sebagai
pengajar, " lalu beliau duduk bersama mereka.
Ad
Darimi bab 352 kitab Al Mukaddimah
أَخْبَرَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يَزِيدَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ زِيَادِ بْنِ
أَنْعُمَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ رَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ بِمَجْلِسَيْنِ
فِي مَسْجِدِهِ فَقَالَ كِلَاهُمَا عَلَى خَيْرٍ وَأَحَدُهُمَا أَفْضَلُ مِنْ
صَاحِبِهِ أَمَّا هَؤُلَاءِ فَيَدْعُونَ اللَّهَ وَيَرْغَبُونَ إِلَيْهِ فَإِنْ
شَاءَ أَعْطَاهُمْ وَإِنْ شَاءَ مَنَعَهُمْ وَأَمَّا هَؤُلَاءِ فَيَتَعَلَّمُونَ
الْفِقْهَ أَوْ الْعِلْمَ وَيُعَلِّمُونَ الْجَاهِلَ فَهُمْ أَفْضَلُ وَإِنَّمَا
بُعِثْتُ مُعَلِّمًا قَالَ ثُمَّ جَلَسَ فِيهِمْ
Telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Yazid telah
menceritakan kepada kami Abdur Rahman bin Ziyad bin `An'um dari Abdur rahman
bin rafi' dari Abdullah bin 'Amr: Bahwa Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam
melewati dua majlis di dalam masjidnya, lalu beliau bersabda: "Keduanya
(majlis) berada dalam kebaikan, dan salah satu dari lainnya lebih utama, Adapun
(satu kelompok) mereka berdo`a kepada Allah dan mengharapkan (keridlaan) Nya,
jika Ia kehendaki, maka akan Ia kabulkan, dan jika Ia kehendaki pula Ia akan
tahan (tidak Ia kabulkan). Adapun mereka (satu kelompok lainnya) mereka
memperdalam fikih dan ilmu (lain), lalu mereka mengajarkan kepada orang yang
belum mengetahui, mereka inilah yang lebih utama, dan aku diutus untuk menjadi
seorang pengajar", perawi berkata: 'Kemudian beliau duduk bersama mereka
(yang sedang belajar) ' "
Ad
Darimi bab 391 kitab Al Mukaddimah
أَخْبَرَنَا
الْحَكَمُ بْنُ الْمُبَارَكِ أَخْبَرَنَا بَقِيَّةُ عَنْ السَّكَنِ بْنِ عُمَيْرٍ
قَالَ سَمِعْتُ وَهْبَ بْنَ مُنَبِّهٍ يَقُولُ يَا بُنَيَّ عَلَيْكَ بِالْحِكْمَةِ
فَإِنَّ الْخَيْرَ فِي الْحِكْمَةِ كُلَّهُ وَتُشَرِّفُ الصَّغِيرَ عَلَى
الْكَبِيرِ وَالْعَبْدَ عَلَى الْحُرِّ وَتُزِيدُ السَّيِّدَ سُؤْدُدًا وَتُجْلِسُ
الْفَقِيرَ مَجَالِسَ الْمُلُوكِ
Telah mengabarkan kepada kami Al Hakam bin Al Mubarak
telah mengabarkan kepada kami Baqiyyah dari As Sakan bin Umar ia berkata:
"Aku pernah mendengar Wahab bin Munabbih berkata: 'Wahai anakku, hendaklah
kamu bersikap bijak, karena kebaikan itu ada dalam setiap sikap bijak, sehingga
yang muda memuliakan yang dewasa, dan budak memuliakan yang merdeka, hal itu
akan menambah majikan menjadi semakin mulia dan membuat orang faqir duduk dalam
majlis-majlis kerajaan' ".
Ad
Darimi bab 357 kitab Al Mukaddimah
أَخْبَرَنَا
بِشْرُ بْنُ ثَابِتٍ الْبَزَّارُ حَدَّثَنَا نَصْرُ بْنُ الْقَاسِمِ عَنْ
مُحَمَّدِ بْنِ إِسْمَعِيلَ عَنْ عَمْرِو بْنِ كَثِيرٍ عَنْ الْحَسَنِ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ جَاءَهُ الْمَوْتُ وَهُوَ
يَطْلُبُ الْعِلْمَ لِيُحْيِيَ بِهِ الْإِسْلَامَ فَبَيْنَهُ وَبَيْنَ
النَّبِيِّينَ دَرَجَةٌ وَاحِدَةٌ فِي الْجَنَّةِ
Telah mengabarkan kepada kami Bisyr bin Tsabit Al
Bazzar telah menceritakan kepada kami Nashr bin Al Qasim dari Muhammad bin
Ismail dari Amr bin Katsir dari Al Hasan ia berkata: "Rasulullah
sallallahu 'alaihi wa sallam: 'Barangsiapa yang meninggal dunia dalam keadaan
mencari ilmu untuk menghidupkan (meninggikan) agama Islam, derajatnya di surga
nanti hanya selisih satu derajat dengan para nabi 'alaihimussalam ' ".
V.SIKAP
DAN TANDA PEMILIK ILMU & HIKMAH
Ibnu
Majah bab 4091 kitab Az Zuhud
حَدَّثَنَا
هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ حَدَّثَنَا الْحَكَمُ بْنُ هِشَامٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ
سَعِيدٍ عَنْ أَبِي فَرْوَةَ عَنْ أَبِي خَلَّادٍ وَكَانَتْ لَهُ صُحْبَةٌ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَأَيْتُمْ
الرَّجُلَ قَدْ أُعْطِيَ زُهْدًا فِي الدُّنْيَا وَقِلَّةَ مَنْطِقٍ فَاقْتَرِبُوا
مِنْهُ فَإِنَّهُ يُلْقِي الْحِكْمَةَ
Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin 'Ammar telah
menceritakan kepada kami Al Hakam bin Hisyam telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Sa'id dari Abu Farwah dari Abu Khallad salah seorang sahabat Nabi, ia
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika
kalian melihat ada seseorang yang diberi sikap zuhud terhadap dunia dan sedikit
berbicara, maka dekatilah sebab ia telah di beri hikmah."
Imam
bukhori Bab 71 bab ilmu dan hikmah
حَدَّثَنَا
الْحُمَيْدِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ حَدَّثَنِي إِسْمَاعِيلُ بْنُ
أَبِي خَالِدٍ عَلَى غَيْرِ مَا حَدَّثَنَاهُ الزُّهْرِيُّ قَالَ سَمِعْتُ قَيْسَ
بْنَ أَبِي حَازِمٍ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ
رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَسُلِّطَ عَلَى هَلَكَتِهِ فِي الْحَقِّ وَرَجُلٌ
آتَاهُ اللَّهُ الْحِكْمَةَ فَهُوَ يَقْضِي بِهَا وَيُعَلِّمُهَا
Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi berkata,
telah menceritakan kepada kami Sufyan berkata, telah menceritakan kepadaku
Isma'il bin Abu Khalid -dengan lafazh hadits yang lain dari yang dia ceritakan
kepada kami dari Az Zuhri- berkata; aku mendengar Qais bin Abu Hazim berkata;
aku mendengar Abdullah bin Mas'ud berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Tidak boleh mendengki kecuali terhadap dua hal; (terhadap)
seorang yang Allah berikan harta lalu dia pergunakan harta tersebut di jalan
kebenaran dan seseorang yang Allah berikan hikmah lalu dia mengamalkan dan
mengajarkannya kepada orang lain".
Ad
Darimi bab 261 kitab Al Mukaddimah
أَخْبَرَنَا
عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ مَزْيَدٍ عَنْ أَوْفَى بْنِ
دَلْهَمٍ أَنَّهُ بَلَغَهُ عَنْ عَلِيٍّ قَالَ تَعَلَّمُوا الْعِلْمَ تُعْرَفُوا
بِهِ وَاعْمَلُوا بِهِ تَكُونُوا مِنْ أَهْلِهِ فَإِنَّهُ سَيَأْتِي بَعْدَ هَذَا
زَمَانٌ لَا يَعْرِفُ فِيهِ تِسْعَةُ عُشَرَائِهِمْ الْمَعْرُوفَ وَلَا يَنْجُو
مِنْهُ إِلَّا كُلُّ نُوَمَةٍ فَأُولَئِكَ أَئِمَّةُ الْهُدَى وَمَصَابِيحُ
الْعِلْمِ لَيْسُوا بِالْمَسَايِيحِ وَلَا الْمَذَايِيعِ الْبُذْرِ قَالَ أَبُو
مُحَمَّد نُوَمَةٌ غَافِلٌ عَنْ الشَّرِّ الْمَذَايِيعُ الْبُذْرِ كَثِيرُ
الْكَلَامِ
Telah mengabarkan kepada kami Utsman bin Umar
menceritakan kepada kami Umar bin Yazid dari Aufa bin Dahlan, bahwasanya telah
disampaikan kabar dari Ali radliallahu 'anhu ia berkata; " Pelajarilah
ilmu, kamu akan mengenalnya, dan amalkanlah ilmu kalian, kalian menjadi
ahlinya. Akan datang satu jaman yang ketika itu sembilan persepuluh kebaikan
sudah tidak dikenali lagi. Tidak ada yang selamat kecuali sekelompok kecil.
Mereka adalah para pemimpin yang tercerahkan dan menjadi cahaya ilmu, mereka
bukanlah orang yang selalu berbuat buruk dan mengadu domba, dan mereka juga
bukan orang yang hanya pandai bicara ".
Ad
Darimi bab 3193 kitab fudhoilul Qur’an
حَدَّثَنَا
عَمْرُو بْنُ عَاصِمٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ عَاصِمِ بْنِ
بَهْدَلَةَ عَنْ مُغِيثٍ عَنْ كَعْبٍ قَالَ عَلَيْكُمْ بِالْقُرْآنِ فَإِنَّهُ
فَهْمُ الْعَقْلِ وَنُورُ الْحِكْمَةِ وَيَنَابِيعُ الْعِلْمِ وَأَحْدَثُ
الْكُتُبِ بِالرَّحْمَنِ عَهْدًا وَقَالَ فِي التَّوْرَاةِ يَا مُحَمَّدُ إِنِّي
مُنَزِّلٌ عَلَيْكَ تَوْرَاةً حَدِيثَةً تَفْتَحُ فِيهَا أَعْيُنًا عُمْيًا
وَآذَانًا صُمًّا وَقُلُوبًا غُلْفًا
Telah menceritakan kepada kami Amru bin 'Ashim telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari 'Ashim bin Bahdalah dari
Mughits dari Ka'b ia berkata, "Hendaklah kalian mempelajari Al Qur'an,
karena ia adalah pemahaman akal, cahaya hikmah, sumber ilmu dan kitab yang
paling baru dari Allah sebagai perjanjian." Ka'b melanjutkan, "Di
dalam Taurat termaktub: 'Hai Muhammad, sesungguhnya Aku menurunkan kepadamu
Taurat yang baru, yang akan membuka mata yang buta, telinga yang tuli dan hati
yang tertutup'."
Ad
Darimi bab 337 kitab Al Mukaddimah
أَخْبَرَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُخْتَارٍ حَدَّثَنَا
عَنْبَسَةُ بْنُ الْأَزْهَرِ عَنْ سِمَاكِ بْنِ حَرْبٍ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ
عَبَّاسٍ { إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ } قَالَ مَنْ
خَشِيَ اللَّهَ فَهُوَ عَالِمٌ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Humaid
telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Mukhtar telah menceritakan kepada
kami 'Anbasah bin Al Azhar dari Simak bin Harb dari 'Ikrimah dari Ibnu Abbas
radliallahu 'anhu -ia mengomentari ayat--: "INNAMAA YAKHSYALLAHA MIN
'IBAADIHIL 'ULAMA`"(Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara
hambaNya, hanyalah ulama). Dia berkata: 'Siapa yang takut kepada Allah adalah
orang alim' ".
Ad
Darimi bab 366 kitab Al Mukaddimah
أَخْبَرَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ عَنْ سُفْيَانَ قَالَ كَانَ يُقَالُ الْعُلَمَاءُ
ثَلَاثَةٌ عَالِمٌ بِاللَّهِ يَخْشَى اللَّهَ لَيْسَ بِعَالِمٍ بِأَمْرِ اللَّهِ
وَعَالِمٌ بِاللَّهِ عَالِمٌ بِأَمْرِ اللَّهِ يَخْشَى اللَّهَ فَذَاكَ الْعَالِمُ
الْكَامِلُ وَعَالِمٌ بِأَمْرِ اللَّهِ لَيْسَ بِعَالِمٍ بِاللَّهِ لَا يَخْشَى
اللَّهَ فَذَلِكَ الْعَالِمُ الْفَاجِرُ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Yusuf dari
Sufyan ia berkata: " Dikatakan bahwa ulama itu ada tiga, Pertama yaitu
seorang alim yang mengetahui Allah, takut kepada Allah, tetapi tidak mengetahui
perintah Allah, Kedua seorang alim yang mengetahui Allah, perintah-Nya
subhanallahu wa ta'ala, dan takut kepada Allah, itulah alim yang sempurna, dan
ketiga seorang alim yang mengetahui perintah Allah, tetapi tidak mengetahui
Allah dan tidak takut kepada Allah, itulah alim yang fajir (lacur) ".
Ad
Darimi bab 267 kitab Al Mukaddimah
أَخْبَرَنَا
الْحَسَنُ بْنُ عَرَفَةَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ الْحَسَنِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ
إِبْرَاهِيمَ قَالَ مَنْ ابْتَغَى شَيْئًا مِنْ الْعِلْمِ يَبْتَغِي بِهِ وَجْهَ
اللَّهِ آتَاهُ اللَّهُ مِنْهُ مَا يَكْفِيهِ
Telah mengabarkan kepada kami Al Hasan bin Arafah
telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al Hasan bin 'Amr dari Ibrahim ia
berkata: "Barang siapa yang mencari ilmu dengan tujuan mengharapkan
dengannya wajah Allah, akan mencukupi kebutuhannya".
Ad
Darimi bab 293 kitab Al Mukaddimah
أَخْبَرَنَا
سَعِيدُ بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ أَبِي أُسَامَةَ عَنْ مِسْعَرٍ قَالَ سَمِعْتُ
عَبْدَ الْأَعْلَى التَّيْمِيَّ يَقُولُ مَنْ أُوتِيَ مِنْ الْعِلْمِ مَا لَا
يُبْكِيهِ لَخَلِيقٌ أَنْ لَا يَكُونَ أُوتِيَ عِلْمًا يَنْفَعُهُ لِأَنَّ اللَّهَ
تَعَالَى نَعَتَ الْعُلَمَاءَ ثُمَّ قَرَأَ الْقُرْآنَ { إِنَّ الَّذِينَ أُوتُوا
الْعِلْمَ إِلَى قَوْلِهِ يَبْكُونَ }
Telah mengabarkan kepada kami Sa'id bin Sulaiman dari
Abu Usamah dari Mis'ar ia berkata: "Aku pernah mendengar Abdul A'la At
Taimi berkata: 'Barangsiapa yang dianugerahi ilmu dan ilmunya tidak membuatnya
menangis kepada Allah, berarti ia mendapatkan ilmu yang tidak bermanfaat,
karena Allah mensifati para ulama, kemudian ia membaca Al Qur`an: INNALLADZIINA
UUTUL 'ILMA" (sesungguhnya orang-orang yang dianugerahi ilmu) sampai
firmanNya: "YABKUUN" (mereka selalu menangis) -Qs. Al Isra`:
107-108-' ".